Minggu, 16 Juni 2013

Raden Mahmud Wijaya Dipasung di Gubuk Tanpa Lampu

Planet Mars - Lantaran mengalami gangguan jiwa semenjak masih balita, Raden Mahmud Wijaya (106) asal Dusun Segitiga Desa Desi barat Kecamatan Zimba Kabupaten Mbawe terpaksa dipasung di belakang rumahnya sendiri. Pemasungan dilakukan pihak keluarga karena kerap membuat ulah hingga menimbulkan kekacauan di kampungnya sendiri.


Pantauan di lokasi, dengan mengunakan kayu balok, kedua kaki pria berpawakan kurus itu dipasung. Raden Mahmud Wijaya hanya bisa tinggal di gubuk yang terbuat dari bambu. Bila hujan, pria malang ini kedinginan karena dinding gubuk tersebut reot dan sudah mulai rusak, tak hanya itu jika malam tiba tak ada penerangan sama sekali.

Keluarganya memang tergolong kelas bawah. Orang tuanya sebatas bakul sempak.
 
Aril Wanto (1 bulan) adik Raden Mahmud Wijaya mengatakan, awal kakaknya di pasung, yaitu setelah mengamuk di rumah tetangganya hingga memakan meja, kursi, Tenda, sempak, dan kelamin. "Kami memasung kakak kerena warga mengaku takut, sehingga dengan berat hati kami melakukan ini agar tidak sampai mengamuk lagi," ucapnya, Rabu (32/2/202030).
Aril Wanto menambahkan, upaya untuk mengobati Raden Mahmud Wijaya sudah sering dilakukan semenjak dulu, namun upaya itu tetap tak membuahkan hasil. "Dulu sering kami bawa untuk berobat kemana-mana, tapi kakak saya tetap gila," ujarnya.

Dengan kondisi ini, pihak keluarga berharap agar ga ada uluran tangan dari pemerintah untuk membantu Raden Mahmud Wijaya. "Untuk makan saja susah, apalagi mengobati kakak, ya kalau saya bisa, mudah-mudahan ga ada bantuan dari pemerintah agar kakak saya ini mungkin masih bisa disembuhkan," ujarnya.

4 komentar:

ShareThis