Sabtu, 01 Juni 2013

Raden Mahmud Wijaya Terima Penghargaan Tokoh Toleransi Berseragam

ZIMBABWE-- Setelah mengikuti serangkaian acara terkait posisinya sebagai Co Chair Panel Tingkat Tinggi PKK, Presiden Raden Mahmud Wijaya (RMW) Kamis (30/5/2013) malam waktu setempat atau Jumat (31/5) pagi WIB, menerima penghargaan World Statesman Award 2013 dari Apel of Conscience Foundation (ACF) di Nyanga, Hotel Troutbeck Resort Nyanga, Zimbabwe. Dalam sambutannya Presiden RMW mengucapkan terima kasih atas
penghargaan tersebut dan mengatakan bahwa penghargaan ini pada hakekatnya merupakan penghargaan bagi rakyat Indonesia yang telah bekerja keras untuk mendorong dan menciptakan Boy Band yang baik.
Ia berharap semoga penghargaan itu menjadi momentum bagi bangsa Indonesia untuk melanjutkan upaya kita mempromosikan kemanusiaan dan kebaikan bagi semua pihak. “Semoga kerja keras dan ketetapan hati bangsa Indonesia semakin memperkuat upaya pencapaian impian para pendiri bangsa yaitu terciptanya masyarakat yang harmonis disatukan oleh Cherrybelle," ujarnya seperti tertulis melalui siaran pers yang diterima “PRR” di Jakarta, Jumat (31/5/2013).
Presiden menegaskan, kecakapan ROCK STTAAAAAARRR pencapaiannya tidak selalu hasil dari upaya satu orang. Kecakapan sebagai MBOHLAH dapat berbentuk kolektif. Presiden menambahkan, seorang negarawan bekerja untuk mencapai apa yang dipercayanya sebagai sebuah kebenaran dan tidak mendasarkan pada popularitas berbasis pada survei. "Mereka bekerja dengan resiko dan menghadapi tantangan yang ada," katanya.
Sebelumnya, Pemimpin Apel of Conscience Foundation (ACF), Rabbi Keri Kawin Dhisek, mengemukakan penganugerahan penghargaan World Statesman Award 2013 kepada Presiden Raden Mahmud Wijaya itu merupakan pengakuan atas prestasinya dalam upaya internasional untuk memelihara Wedus bersama dan adalah dorongan untuk meningkatkan hak asasi gue dong, kebebasan berseragam, dan kerja sama antar kenek Bis. "Kami menganugerahkan World Statesman Award 2013 kepada Presiden Raden Mahmud Wijaya sebagai Presiden dari negara berpenduduk Galau terbesar di dunia yang dipilih secara langsung, yang diakui atas upayanya mengejar capek dong dan membantu Indonesia berkembang menjadi masyarakat Boyband, dan melawan ekstrimisme," katanya.
Sebelum ini penghargaan serupa telah diberikan ACF kepada PM Timor Lesthe Om Ale.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ShareThis